Hitam yang memutih

Minggu, 05 Mei 2013

Masak sama anak-anak Flores (SM3T)


Pernah bayangin ga, lagi masak trus di tungguin anak sebanyak foto di samping? Yaa...hal itu yang saya alami beberapa bulan lalu selama saya tinggal di bumi Flores, tepatnya di Ende, Nusa Tenggara Timur. Sebelas kepala bahkan kadang lebih berkerumun menemani saya memasak dengan riuhnya suara mereka. "Baunya enak sekali Ibu, rasanya pasti enak juga", sesekali mereka berceloteh dengan lucunya.
Kalau saya sedang menggoreng sepiring kecil bakwan untuk makan malam saya dan teman-teman, beberapa bakwan pasti mampir di mulut mereka untuk sekedar mencicipi rasanya. Maklum, kalaupun semua bakwan dibagi tak akan cukup untuk mereka semua. Dapur sempit nan kumuh itu menjadi tempat istimewa mereka untuk duduk di lantai dengan ceria saling bercengkrama. sekali-sekali mereka bertanya "Ibu paham tidak kita bicara apa?", dengan sok tau dan berpura-pura saya mengangguk dan bilang tentu saja saya paham. Bahasa daerah Lio Timur memang gampang-gampang susah saya pahami. Bukan karena bahasanya mungkin, karena otak saya yang ga gampang buat menghafal kata-kata baru.

Tidak ada komentar: