Hitam yang memutih

Rabu, 22 Desember 2021

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching

PENGERTIAN

Para ahli mendefinisikan coaching sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999)  Coaching berfungsi sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003)

 

KESIMPULAN


Peran saya sebagai seorang penuntun atau coach di sekolah adalah memfasilitasi peserta didik maupun rekan kerja di sekolah dengan melakukan sebuah kolaborasi, dalam rangka membantu menumbuhkan diri rekan kerja dan peserta didik untuk mencapai potensi maksimal yang ada dalam dirinya. 

 

Peran sebagai sebagai coach sejalan dengan implementasi pembelajaran berdiferensiasi di sekolah. Saat melaksanakan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi tentu saja akan banyak hambatan yang akan dilalui oleh rekan kerja maupun peserta didik, hal ini dapat diatasi dengan melakukan coaching terhadap rekan kerja maupun peserta didik agar mereka dapan mengenali dan menyelesiakan permasalahan yang sedang dihadapi. Peran sebagai coach sangat diperlukan untuk menumbuhkan dan memaksimalkan kinerja rekan kerja maupun peserta didik yang diajarnya, sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana di sekolah dan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan visi dan misi sekolah. 

 

Proses coaching juga mendukung penerapan pembelajaran sosial emosional di sekolah. Melalui proses coaching, peserta didik akan belajar keterampilan berelasi dengan gurunya, mereka belajar kesadaran diri terhadap apa yang sedang mereka hadapi, belajar pengelolaan diri terhadap emosi yang sedang dialami, belajar kesadaran sosial untuk berempati terhadap orang lain dan belajar mengambil keputusan yang bertanggungjawab berupa solusi yang terbaik terhadap kondisi yang sedang mereka hadapi.

 

REFLEKSI

Keterampilan coaching sangat membantu profesi saya sebagai guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak pada murid. Keterampilan tersebut dapat mengasah keterampilan berkomunikasi saya dengan peserta didik, meningkatkan kedekatan secara emosional dengan peserta didik dan menjalin hubungan sosial  emosional dengan lebih dekat. Keterampilan coaching juga membantu saya untuk mengenali setiap peserta didik, mengenali permasalahan yang dialami, kendala yang diahadapi, maupun mimpi dan cita-cita peserta didik pada masa yang akan datang. 

 

Keterampilan coaching dapat menumbuhkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didik secara maksimal jika diikuti dengan kegiatan pendidikan yang berpihak pada murid. Karena dengan keterampilan ini seorang guru dapat mengidentifikasi setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh guru dapat dijadikan bahan untuk mendisain kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik dan berpihak pada mereka dapat memaksimalkan setiap potensi yang peserta didik miliki.