Pernah ga merasa iri dengan sesuatu? Pasti pernah kan ya... Menurut saya ada dua macam jenis iri di dunia ini, iri positif dan iri negatif. Iri positif akan membawa orang yang iri ke arah yang lebih baik karena adanya motivasi, inspirasi dan semangat dari hal yang diirikannya tadi. Sedangkan iri negatif akan merubah orang yang iri ke hal yang buruk, misalnya saja menghilangkan kesenangan, merusak atau mengambil hal yang dimiliki orang lain yg dia irikan. Iri negatif tadi akan berdampak buruk bagi kehidupan orang lain.
Naah.....kebetulan sekarang saya lagi merasakan iri dengan banyak hal. Apa saja yang saya irikan??
Saya merasa iri dengan orang yang sudah mampu memberikan banyak hal untuk orang lain, sementara hidup saya masih bergantung dengan orang lain.
Saya merasa iri dengan gadis belia yang memiliki sejuta masalah tetapi tetap tegar, dewasa dan matang dalam penderitaannya, tetap tersenyum dalam kepedihan hidupnya, sementara saya? saya masih sering berkeluh kesah dengan hal kecil yang menimpa hidup saya.
Saya iri, dengan orang yang memiliki iman yang kuat, tetap setia di jalanNya dan mematuhi segala laranganNya.....sementara saya? Banyak hal yang dilarang olehNya yang secara sadar saya langgar, secara sengaja saya tinggalakan. Astaghfirullahaladzim.....
Lagi-lagi saya iri dengan orang yang memiliki kemauan kuat, kerja keras yang tinggi, semangat yang hebat dalam melakukan banyak hal. Sementara saya??saya hanya mampu membuat rencana-rencana besar tanpa ada realisasinya...
Yaa,,,,,masih banyak hal yang saya irikan dari orang lain, untuk apa saya iri kalau tidak ada perubahan? Saya harus memulai dengan hal kecil yang saya bisa, agar saya bisa seperti mereka yang saya irikan.
Walaupun iri, tetap bersyukur dengan kehidupan yang kita miliki sekarang tapi juga ga boleh berhenti untuk mengubah diri untuk menjadi manusia yang lebih baik. :)
"will be better"
End
Senin, 05 September 2011
Sabtu, 03 September 2011
April 2011
Rasanya pengen menghapus satu nama bulan dalam 12 bulan yang ada, bisa ga ya?? Saya pengen menghapus bulan "April". Bagi saya, mengingat bulan ini saja masih terasa menyesakkan dada.
April 2011, saya merasakan goncangan jiwa, raga, dan pikiran yang sangat dalam menurut kemampuan saya waktu itu. Saya tau, banyak orang yang lebih menderita dan punya kisah yang lebih pahit dari saya, tapi saat itu "April 2011" jiwa saya serasa sudah ga bernyawa.
Apa yang saya rasakan waktu itu?rasanya sepi sekali, hati ini kosong seperti menunggu sebuah cinta yang tak pasti. Orang" yang saya sayangi semuanya pergi, jiwa ini meronta mencari" jati diri, seperti mencari sebuah cinta di dalam goa di dalam hutan. Rasanya tak ada harapan, hanya menerka dan mampu menduga.
April tahun ini penuh air mata. Ketika dada mulai sesak dan ga mampu menahan beban, ketika pikiran sudah diperas habis untuk skripsi, sedangkan belum ada yang memberiku ketulusan. Aku mencoba mencari ketulusan itu di antara dua hati yang masih sama" aku cintai. Entahlah, waktu itu saya ga menemukan apa", rasanya hampa tanpa cahaya.
Bulan itu hanya Allah yang temani siang malam saya, dengan tangisan yang paling kelu, dengan jeritan yang membisu.
April itu saya mencoba berlari, maen ke mall, karaokean sama temen, belanja, dan semua hal yang ga penting. Tapi ternyata saya merasa hanya berlari di tempat, saya ga bisa menghindar dari goncangan jiwa itu.
Saya menemukan setitik angin kedamaian hanya ketika malam hari, saat saya bisa menangis di hadapanNya.
Sampai saat ini saya masih ingin menghapus "April", tapi tanpa saya sadari "April" itu titik balik kehidupan saya. Semoga setelah bulan itu, semuanya dalam hidup saya akan berjalan jauh lebih baik. Amiin,,,
End
April 2011, saya merasakan goncangan jiwa, raga, dan pikiran yang sangat dalam menurut kemampuan saya waktu itu. Saya tau, banyak orang yang lebih menderita dan punya kisah yang lebih pahit dari saya, tapi saat itu "April 2011" jiwa saya serasa sudah ga bernyawa.
Apa yang saya rasakan waktu itu?rasanya sepi sekali, hati ini kosong seperti menunggu sebuah cinta yang tak pasti. Orang" yang saya sayangi semuanya pergi, jiwa ini meronta mencari" jati diri, seperti mencari sebuah cinta di dalam goa di dalam hutan. Rasanya tak ada harapan, hanya menerka dan mampu menduga.
April tahun ini penuh air mata. Ketika dada mulai sesak dan ga mampu menahan beban, ketika pikiran sudah diperas habis untuk skripsi, sedangkan belum ada yang memberiku ketulusan. Aku mencoba mencari ketulusan itu di antara dua hati yang masih sama" aku cintai. Entahlah, waktu itu saya ga menemukan apa", rasanya hampa tanpa cahaya.
Bulan itu hanya Allah yang temani siang malam saya, dengan tangisan yang paling kelu, dengan jeritan yang membisu.
April itu saya mencoba berlari, maen ke mall, karaokean sama temen, belanja, dan semua hal yang ga penting. Tapi ternyata saya merasa hanya berlari di tempat, saya ga bisa menghindar dari goncangan jiwa itu.
Saya menemukan setitik angin kedamaian hanya ketika malam hari, saat saya bisa menangis di hadapanNya.
Sampai saat ini saya masih ingin menghapus "April", tapi tanpa saya sadari "April" itu titik balik kehidupan saya. Semoga setelah bulan itu, semuanya dalam hidup saya akan berjalan jauh lebih baik. Amiin,,,
End
Langganan:
Postingan (Atom)